Memang bukan kuli
Bekerja dengan mengembangkan otot sehingga berkeringat
Tetapi hanya duduk
Memang tidak tani
Kerjanya di bawah terik mentari sehingga berkeringat
Tetapi dilindungi atap gedung putih
Cukup dengan itu
Peluhnya terlahir sendiri
Memberi makan anak serta istri
Dan itu lebih dari apa pun
Dimanapun bekerja dengan otak tentu lebih berat
Aku memang hanya enak
Tetapi tahukah engkau, Ayah...
Dalam sajak sedih aku bernyanyi
Enak ini tidak enak
Dalam sajak sedih aku bercerita
Diri ini begitu bodoh
Dalam sejak sedih aku meratap
Pantaskah?
Ayah, apakah usaha yang dibumbui peluh yang kumakan itu...
Halal untukku?
D_Prologue
Once upon a time... Because the story should begin with it... There was a mount. This mount was placed by The God and The Goddess in the land which was surrounded by haze. This land wasn't written in the map. This land written on the human's soul. Just the owner of this mount could see her/his mount. But it couln't be saw and guessed how tall it is because of haze.
So much sadness all at once happiness.
There was a chance in the failure. Felt success and could feel lose.Lots of lesson could be taken. Lots of experience was given.Showed challenges which in it saved so much help.
I had one too. Just like you, actually. The door to my soul will be opened so wide... And welcome now, just to you, My Best Friends Forever...
Senin, 13 April 2009
Usaha yang Dibumbui Peluh yang Kumakan
Diposting oleh Achicha di 21.02 0 komentar
Label: d_Poetry
Langganan:
Postingan (Atom)